FENOMENA FASHION "SKENA"

 

(sumber: unclekick.com)

Fashion telah lama menjadi medium bagi anak muda untuk mengekspresikan diri mereka dan menunjukkan identitas pribadi. Anak muda seringkali menganggap busana sebagai model senior yang dapat mereka kenakan dengan bangga. Melalui pilihan pakaian, aksesori, dan gaya berpakaian yang unik, mereka menjelajahi beragam tren dan menciptakan gaya yang mencerminkan kepribadian mereka.

 

Dalam beberapa tahun terakhir, fashion anak muda telah mengalami perkembangan pesat. Generasi muda kini lebih berani mengambil risiko dalam berpakaian dan berani melampaui batasan konvensional dalam mengekspresikan diri. Seperti pada contohnya Fenomena Fashion Skena yang sedang viral di media sosial Tijtok dan Instagram, singkatnya Anak Skena adalah perkumpulan anak muda yang memiliki minat terhadap sesuatu yang sama di bidang musik dan diaplikasikan ke dalam Lifestyle di kehidupan sehari-hari, ciri khas anak skena bisa dilihat dari warna busananya yang serba gelap, pakaian yang modis/nyentrik, penikmat musik (indie) dan ciri khas mereka yang sering nongkrong di kafe.




Salah seorang fashion enthusiast Menyampaikan opininya terhadap fenomena fashion Skena ini “Menurut gua sih skena itu sebenarnya yaaa tipikal orang yang suka band-band undergound atau indie, nah terus dia menyesuaikan pakaiannya dengan gaya ala-ala band gitu dehhh, ditambah lagi dengan kebiasannya nongkrong di café atau nonton konser di acara-acara besar di Jakarta jadi keliatannya keren gitu lah pokoknya dari sudut pandang orang” (08/07/2023).

 

Namun dibalik latar belakang fenomena anak skena yang sedang viral di sosial media, skena kerap mendapatkan pandangan negative dari para netizen dan masyarakat fashion lainnya dikarenakan Skena kerap dianggap sebagai perkumpulan penggemar music yang memiliki budaya kritik mengkritik di kalangan penikmat music lainnya yang membuat Skena dipandang negative oleh Netizen atau masyarakat. Serta ada pula sebutan khusus dalam fenomena fashion skena ini yaitu “Polisi Skena”. Polisi Skena merupakan istilah yang digunakan mengkritik mereka yang dinilai merasa paling menegerti tentang music dan fashion.




tim redaksi fashionista :

1. Redaktur: Ananda Riskika Putri
2. Reporter: Fatariadz Kheiya Fasha dan Kelvin Stepanus Tarigan
3. Editor: Thariq Dwi Firmansyah
4. Layout: Thariq Dwi Firmansyah     

Dosen Pengampu: Metha Madonna, S.Sos, M.I.Kom

Universitas Bhayangkara Jakarta Raya


          

Komentar